PERKUTUT HITAM
Catatan:
Herry T Kaloka (FB)
Salah satu jenis perkutut yang banyak penggemarnya
adalah perkutut hitam. Hal ini karena warna hitam dianggap unik berbeda dengan
warna normal pada perkutut. Selain karena warnanya yang unik juga mitos yang menyertainya
yaitu dianggap sebagai burung tolak bala, penolak mara bahaya baik ‘kasar’
maupun ‘halus’, juga dianggap bertuah mendatangkan rezeki. Wallahu a’lam.
Nama-nama katuranggan perkutut hitam biasanya
menggunakan kata ‘wisnu’ atau ‘kresna’, hal ini dinisbatkan dengan warna
kulitnya yang menurut cerita pewayangan berwarna hitam.
Macam-macam katuranggan perkutut hitam:
1.
Wisnu
Wicitra
Wisnu Wicitra adalah katuranggan perkutut dengan
cirimati warna hitam pada dua tempat
yaitu paruh dan kaki. Wicitra dari kata wi = luwih/ linuwih (berlebih), citra =
citra/ pesona. Perkutut dengan ciri ini bagus untuk dipelihara.
2. Wisnu Murti
Wisnu Murti adalah nama katuranggan perkutut dengan
cirimati warna hitam pada tiga tempat yaitu paruh, kaki dan mata. Murti = manunggal/
menyatu. Nama katuranggan ini mungkin mengadopsi dari istilah ‘tri murti’.
Perkutut Wisnu Murti bagus untuk dipelihara.
3. Wisnu Mangenu
Wisnu Mangenu adalah nama katuranggan perkutut dengan
cirimati seluruh tubuhnya berbulu hitam. Mangenu barangkali bermakna wisnu
mengejawantah/ menampakkan kehitamannya.
Seiring perkembangan media sosial muncul istilah-istilah
baru untuk perkutut ini, yaitu: perkutut cemani (cemani = hitam), kul buntet
(kul/ kol = siput, buntet = tidak berlubang, kul buntet juga nama untuk hewan
laut yang mempunyai alur melingkar-lingkar di bawahnya, barangkali nama ini
karena perkutut wisnu mangenu mempunyai lurik leher menyambung dan
melingkar-lingkar mirip kul buntet/ siput). Perkutut ini di dunia maya juga
dibedakan lagi dengan beberapa istilah:
-
Lokal, yaitu jika warna bulu hitamnya merata
seluruh tubuh
-
Majapahit, jika terdapat warna biasa/ putih di
perut di atas dubur, dahulu yang seperti ini malah disebut perkutut hitam
Bangkok
-
Blambangan, jika warna hitamnya agak kecoklatan
Istilah-istilah tersebut hanyalah sesuatu yang mengada-ada,
tidak mencerminkan ‘tangguh’/ asal-muasal juga tidak tertulis di buku-buku
lama.
Perkutut Wisnu Mangenu bagus untuk dipelihara.
4. Wisnu Tinundhung/ Wisnu Kucem
Wisnu Tinundhung adalah nama katuranggan perkutut dengan
cirimati tubuhnya berbulu hitam tidak merata/ bercak-bercak hitam, terkesan
kotor. Tinundhung = tundhung + sisipan kata in (bentuk pasif, dalam bahasa Jawa
disebut rimbag tanggap na), tinundhung artinya terusir. Kucem berarti lusuh/
kotor. Burung ini tidak baik untuk
dipelihara.
5. Kresna Genthaning
Kresna Genthaning adalah katuranggan perkutut dengan ciri
warna hitam pada bagian genta (pangkal leher/ dada (?)). Burung ini tidak baik untuk dipelihara.
Ternak perkutut trah lomba ring “KALOKA”
Mertoyudan Magelang 08562902798
Tidak ada komentar:
Posting Komentar